٢ – اللَّهمَّ اقسِم لنا من خشيتِكَ ما تحولُ بِهِ بيننا وبينَ معاصيكَ ومن طاعتِكَ ما تبلِّغنا بِهِ جنَّتكَ…
2. Allāhummaqsim lanā min khasyatika mā taẖūlu bihi bainanā wa baina maʿāṣhīka wa min ṯhāʿatika mā tuballighunā bihi jannataka … (artinya: Ya Allah, Berikanlah kepada kami rasa takut kepada-Mu yang dengannya Engkau Mencegah kami dari segala maksiat kepada-Mu dan ketaatan kepada-Mu yang dengannya Engkau Mengantarkan kami kepada surga-Mu, …).
الراوي: عبدالله بن عمر • الألباني، التوسل للألباني (٤٥) • حسن • أخرجه الترمذي (٣٥٠٢)، والنسائي في ((السنن الكبرى)) (١٠٢٣٤) مطولاً، من حديث عبدالله بن عمر .
Perawi: Abdullah bin Umar • Al-Albani dalam at-Tawassul karya al-Albani (45) • Hadis hasan • Diriwayatkan oleh Tirmizi (3502) dan Nasai dalam as-Sunan al-Kubra (10234) dengan redaksi yang panjang dari hadis Abdullah bin Umar.
قلَّما كانَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ يقومُ من مَجلسٍ حتَّى يدعوَ بِهَؤلاءِ الكلِماتِ لأصحابِهِ : اللَّهمَّ اقسِم لَنا من خشيتِكَ ما يَحولُ بينَنا وبينَ معاصيكَ ، ومن طاعتِكَ ما تبلِّغُنا بِهِ جنَّتَكَ ، ومنَ اليقينِ ما تُهَوِّنُ بِهِ علَينا مُصيباتِ الدُّنيا ، ومتِّعنا بأسماعِنا وأبصارِنا وقوَّتنا ما أحييتَنا ، واجعَلهُ الوارثَ منَّا ، واجعَل ثأرَنا على من ظلمَنا ، وانصُرنا علَى من عادانا ، ولا تجعَل مُصيبتَنا في دينِنا ، ولا تجعلِ الدُّنيا أَكْبرَ همِّنا ولا مبلغَ عِلمِنا ، ولا تسلِّط علَينا مَن لا يرحَمُنا
Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam jarang bangkit meninggalkan suatu majelis sampai beliau membacakan kalimat-kalimat ini kepada para Sahabat beliau, “Allāhummaqsim lanā min khasyatika mā yaẖūlu bainanā wa baina maʿāṣhīka wa min ṯhāʿatika mā tuballighunā bihi jannataka wa minal yaqīni mā tuhawwinu bihi ʿalainā muṣhībātid dunyā wa mattiʾnā bi asmāʿinā wa abṣhārinā wa quwwatinā mā aẖyaitanā wajʾalhul wāritsa minnā wajʾal tsaʾranā ʿalā man ẓhalamanā wanṣhurnā ʿalā man ʿādānā wa lā tajʾal muṣhībatanā fī dīninā wa lā tajʾalid dunyā akbara hamminā wa lā mablagha ʿilminā wa lā tusalliṯh ʿalainā man lā yarẖamunā (artinya: Ya Allah, Berikanlah kepada kami rasa takut kepada-Mu (yaitu) sesuatu yang akan menghalangi antara kami dengan bermaksiat kepada-Mu, ketaatan kepada-Mu yang dengannya Engkau Mengantarkan kami kepada surga-Mu, dan keyakinan yang dengannya Engkau Meringankan bagi kami segala musibah dunia ini, dan Izinkan kami menikmati pendengaran, penglihatan, dan kekuatan kami selama Engkau masih Memberikan kami hidup, dan Jadikanlah itu sebagai warisan dari kami, Balaskan untuk kami orang yang telah menzalimi kami, Tolonglah kami melawan orang yang memusuhi kami, serta jangan Engkau Timpakan musibah kepada agama kami, Menjadikan dunia sebagai keresahan terbesar kami dan puncak keilmuan kami, dan Menguasakan atas kami orang yang tidak mengasihi kami).”
الراوي : عبدالله بن عمر •الألباني •صحيح الترمذي • الصفحة أو الرقم: 3502 • خلاصة حكم المحدث : حسن • التخريج : أخرجه الترمذي (3502) واللفظ له، والنسائي في ((السنن الكبرى)) (10234)، والطبراني في ((الدعاء)) (1911)
Perawi: Abdullah bin Umar • Al-Albani • Sahih at-Tirmidzi • Halaman atau nomor: 3502 • Ringkasan tentang hukum hadis: Hasan • Takhrīj hadis: Diriwayatkan oleh Tirmizi (3502) dan ini adalah redaksinya, Nasai dalam as-Sunan al-Kubra (10234), dan ath-Thabarani dalam ad-Duʿāʾ (1911)
في هذا الحديثِ دُعاءٌ للنَّبيِّ صلَّى اللهُ علَيه وسلَّم، جامِعٌ لكثيرٍ مِن أبوابِ الخيرِ وتحقيقِ السَّعادةِ في الدَّارَين؛ فقَد اشتَمَل على مَطالِبَ عَظيمةٍ فيما يَحتاجُ إليه العبدُ في دينِه ودُنياه، وفيه يَقولُ ابنُ عُمرَ رَضِي اللهُ عَنهما: “قَلَّما كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ علَيه وسلَّم يَقومُ مِن مَجلِسٍ”، أي: نادِرًا ما يقومُ النَّبيُّ صلَّى اللهُ علَيه وسلَّم مِن مَجلِسٍ، “حتَّى يَدعُوَ بهؤلاءِ الكلماتِ”، أي: يكونُ حَريصًا على أن يَدعُوَ بهؤلاءِ الدَّعَواتِ لأصحابِه: “اللَّهمَّ اقْسِم لنا”، أي: اللَّهمَّ ارزُقْنا نَصيبًا وحَظًّا “مِن خَشيَتِك”، أي: مِن الخوفِ مِنك وتَعظيمِك وإجلالِك “ما يَحولُ بينَنا وبينَ مَعاصيك”، أي: تَكونُ هذه الخشيةُ حائِلًا ومانِعًا مِن الوُقوعِ في المعصيةِ والذُّنوبِ وذلك أنَّ العَبدَ إذا امتَلَأ قلبُه إجلالًا وتَعظيمًا للهِ عزَّ وجلَّ؛ فإنَّ ذلك يَمنَعُه مِن أن يَرتَكِبَ المحظوراتِ
- Dalam hadis ini ada doa Nabi Muhammad Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam yang di dalamnya mencakup banyak pintu kebaikan dan usaha meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Doa ini mengandung berbagai permintaan agung yang dibutuhkan oleh seorang hamba bagi agama dan dunianya.
- Ibnu Umar —Semoga Allah Meridainya— mengatakan tentang hadis ini, “Rasulullah Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam jarang bangkit meninggalkan suatu majelis” yakni Nabi Ṣallallāhu ʿAlaihi wa Sallam hampir-hampir tidak pernah bangun meninggalkan suatu pertemuan “sampai beliau membacakan kalimat-kalimat ini,” yakni beliau sangat antusias dalam membacakan doa tersebut kepada para Sahabat beliau.
- “Ya Allah, Berikanlah kepada kami” artinya: Ya Allah, Anugerahkan kepada kami bagian dan jatah “rasa takut kepada-Mu” yakni: memiliki rasa takut sehingga memuliakan dan mengagungkan-Mu
- “(yaitu) sesuatu yang akan menghalangi antara kami dengan bermaksiat kepada-Mu” yakni rasa takut yang akan menjadi penghalang dan pencegah sehingga kami tidak terjatuh dalam dosa dan maksiat. Yang demikian itu karena seorang hamba jika hatinya penuh dengan pemuliaan dan pengagungan terhadap Allah ʿAzza wa Jalla, maka hal itu akan mencegahnya melakukan perbuatan yang terlarang
“ومِن طاعَتِك”، أي: وارزُقْنا القِيامَ بامتِثالِ والْتِزامِ ما تُحِبُّه وتَرْضاه مِن الأقوالِ والأفعالِ “ما تُبَلِّغُنا به”، أي: تُوصِّلُنا بهذه الطَّاعةِ “جنَّتَك” ورِضْوانَك، “ومِنَ اليقينِ”، أي: ارزُقْنا قوَّةَ الإيمانِ بما قدَّرتَه وكتَبْتَه مِن الحِكْمةِ وتَكفيرِ سيِّئاتِنا ورَفْعِ درَجاتِنا “ما تُهوِّنُ به علَينا”، أي: تُسهِّلُ بهذا اليقينِ علَينا “مُصيباتِ الدُّنيا”، أي: ما يقَعُ لنا مِن مِحَنٍ وابتِلاءاتٍ في الدُّنيا، “ومَتِّعْنا بأسماعِنا وأبصارِنا وقوَّتِنا”، أي: اجعَلْنا مُنتفِعين بما أنعَمتَ علينا مِن نِعَمِ السَّمعِ والبصَرِ والقوَّةِ “ما أحيَيتَنا”، أي: مُدَّةَ بَقائِنا إلى أن نَموتَ
- “ketaatan kepada-Mu” artinya: Anugerahkan kepada kami kemampuan menjalankan dan teguh melakukan perbuatan dan perkataan yang Engkau Ridai,
- “yang dengannya Engkau Mengantarkan kami kepada surga-Mu” yakni Engkau Menyampaikan kami kepada surga dan keridaan-Mu dengan wasilah ketaatan tersebut;
- “keyakinan” artinya: Anugerahkan kepada kami kekuatan iman dengan hikmah, penebus dosa, dan pengangkat derajat yang telah Engkau Takdirkan dan Tetapkan;
- “yang dengannya Engkau Meringankan bagi kami” yakni keyakinan yang akan memudahkan kami
- “segala musibah dunia ini” yakni segala ujian dan cobaan yang menimpa kami di dunia ini;
- “dan Izinkan kami menikmati pendengaran, penglihatan, dan kekuatan kami” artinya: Jadikan kami orang yang bisa memanfaatkan pendengaran, penglihatan, dan kekuatan yang telah Engkau Anugerahkan kepada kami,
- “selama Engkau masih Memberikan kami hidup” yakni sepanjang hidup kami sampai kami diwafatkan.
“واجعَلْه”، أي: اجعَلِ التَّمتُّعَ والانتِفاعَ بالسَّمعِ والبصَرِ والقوَّةِ “الوارِثَ منَّا”، أي: باقِيًا مُستمِرًّا بأنْ تكونَ صحيحةً وسليمةً إلى الموتِ، فكانت بمكانةِ الوارِثِ؛ لأنَّه هو مَن يَبْقى بعدَ وفاةِ مُورِّثِه، وقيل: اجعَلْ هذا الانتِفاعَ والتَّمتُّعَ في ذُرِّيَّتِنا مِن بَعدِنا، “واجعَلْ ثأرَنا”، أي: اجعَلْ انتِقامَنا وطلَبَنا لحَقِّنا “على مَن ظلَمَنا” لا يتَعدَّاه فنُدرِكُه منه، ولا تَجْعَلْنا مُعتَدين على غَيرِنا فنَكونَ ظالِمين،
- “.dan Jadikanlah itu” artinya: Jadikan pendengaran, penglihatan, dan kekuatan yang kami manfaatkan dan nikmati itu,
- “sebagai warisan dari kami” yakni tetap dan terus-menerus sehat dan normal sampai mati. Ini seperti warisan yang mana ahli waris masih tetap ada sampai setelah wafatnya orang yang mewariskan. Ada yang mengatakan bahwa artinya: Jadikan (pendengaran, penglihatan, dan kekuatan) yang kami manfaatkan dan nikmati ini untuk keturunan kami juga setelah kami wafat;
- “Balaskan untuk kami” artinya: Tunaikan balasan dan tuntutan hak kami dari “orang yang telah menzalimi kami” tanpa harus menzaliminya tapi kami tetap mendapatkan hak kami darinya dan jangan Jadikan kami orang yang berbuat aniaya kepada orang lain sehingga kami menjadi orang yang zalim.
وانصُرْنا”، أي: وارزُقْنا الظَّفرَ “على مَن عادانا”، أي: مَن تَعدَّى علينا بغيرِ حقٍّ ولا تَجعَلْ مُصيبَتَنا في دينِنا”، أي: اللهمَّ لا تُصِبْنا بما يَنقُصُ دِينَنا من اعتقادِ سُوءٍ، وأكْلِ الحرامِ، أو فَترةٍ وكَسلٍ في العبادةِ وغيرِ ذلك مِن المعاصِي المهلِكات، والمصيبةُ في الدِّينِ هي المصيبةُ الحقيقيَّةُ؛ لأنَّه إذا أُبقِيَ على دِينِ المرءِ فما فاتَه من الدُّنيا شيءٌ، وإذا ضاعَ الدِّينُ لم يَفُزْ بشيءٍ،
- “Tolonglah kami” artinya: Anugerahkan kepada kami kemenangan
- “melawan orang yang memusuhi kami” yakni orang yang menganiaya kami tanpa alasan yang dibenarkan.
- “Jangan Engkau Timpakan musibah kepada agama kami” artinya: Ya Allah, janganlah Engkau Timpakan kepada kami musibah yang mengurangi kualitas agama kami, seperti akidah yang rusak, mengonsumsi yang haram, atau malas beribadah, serta berbagai maksiat yang membinasakan. Musibah yang menimpa agama adalah musibah yang sebenarnya, karena menjaga agama itu tidak akan membuatnya kehilangan dunia sedikit pun, tetapi jika agamanya hilang, maka dia tidak akan mendapatkan apa pun.
“ولا تَجعَلِ الدُّنيا أكبَرَ هَمِّنا”، أي: لا تجعَلْ أعظَمَ ما نَقصِدُه ونَهتَمُّ به ونَحزَنُ مِن أجلِه هو أمورَ الدُّنيا، فنَنشَغِلَ بها، وتُلهِيَنا عن العِبادةِ والطَّاعةِ، “ولا مَبْلغَ”، أي: ولا تجعَلِ الدُّنيا مُنتهَى وغايةَ “عِلْمِنا”، أي: لا يَكونُ عِلمُنا كلُّه هو التَّفكُّرَ في أحوالِ الدُّنْيا؛ بحيثُ نَكونُ ناسينَ للآخِرَةِ، “ولا تُسلِّطْ علينا مَن لا يَرحَمُنا “، أي: مِن القومِ الكافِرينَ، أو من الأُمراءِ الظَّالِمين، أو من السُّفهاءِ الجاهِلينَ؛ فلا تَجعَلْ لهؤلاءِ علَينا مِن سَبيلٍ أو سُلطانٍ، ولا تَجعلْنا مغلوبِينَ لهم، أو لا تَجعلِ الظالمِينَ حاكِمينَ علينا فإنَّهم لا يَرحَمون الرَّعيةَ. وقيل: لا تُسلِّطْ علينا مَلائكةَ العَذابِ في القَبرِ والنَّارِ.
- “(Jangan Engkau) Menjadikan dunia sebagai keresahan terbesar kami” artinya: jangan Engkau Menjadikannya maksud dan perhatian terbesar kami, membuat kami bersedih karenanya, padahal itu hanya perkara dunia, yang menyibukkan kami dan melalaikan kami dari ibadah dan ketaatan;
- “dan puncak keilmuan kami” artinya: jangan Engkau Menjadikannya sebagai puncak dan tujuan akhir ilmu kami; yakni ketika keilmuan kami seluruhnya adalah berpikir tentang urusan dunia sehingga menjadikan kami melupakan akhirat.
- “(Jangan Engkau) Menguasakan atas kami orang yang tidak mengasihi kami,” baik dari kalangan orang-orang kafir, pemimpin yang zalim, atau orang-orang pandir yang bodoh. Jangan Engkau Beri mereka jalan dan kekuasaan untuk menguasai kami, Membuat kami dikalahkan oleh mereka, atau Menjadikan orang zalim menjadi penguasa kami. Mereka adalah orang yang tidak mempunyai belas kasihan kepada rakyat mereka. Ada yang mengatakan bahwa artinya: Jangan Engkau Biarkan malaikat-malaikat azab menguasai kami di dunia, kubur, dan neraka.
وفي الحديثِ: الحِرصُ على مُلازَمةِ الطَّاعةِ. وفيه: الحِرْصُ على العِلمِ الَّذي يَنفَعُ في الآخِرَةِ. وفيه: الحثُّ على الدُّعاءِ الجامِعِ لخيرِ الدُّنيا والآخِرَةِ.(مصدر الشرح: الدرر السنية)
- Hadis ini mengisyaratkan antusiasme dalam menetapi amal ketaatan dan semangat dalam ilmu yang bermanfaat bagi akhirat seseorang serta anjuran untuk berdoa dengan doa lengkap dan menyeluruh yang mencakup kebaikan dunia dan akhirat.
Sumber syarah hadis: ad-Durar as-Saniyyah
🔍 Doa Supaya Masalah Cepat Selesai, Hari Baik Untuk Menikah, Ilmu Malaikat Maut, Perbedaan Sunni Dan Syiah, Manfaat Minum Sperma Suami
Visited 1 times, 1 visit(s) today
Post Views: 1
heavy equipment
Motivation
News
Berita Olahraga
Berita Olahraga
Anime Batch
News
Pelajaran Sekolah
Berita Terkini
Berita Terkini